Saat merancang sebuah rumah kita memikirkan akan seperti apakah wajah (fasad) rumah kita nanti. Apakah modern, tradisional, atau ultra modern?
Rumah-rumah berikut memutarbalikkan pola ini. Gaya modern dan tradisional dipadukan menjadi sesuatu yang baru, menarik untuk dilihat, dan menentramkan hati. Bisa diterapkan di mana pun, termasuk untuk bakal rumah Anda. Seperti apa hasilnya?
Fasad rumah ini memadukan beberapa gaya dan hasilnya .. wow! Dinding berlapis batu dan kayu adalah sentuhan tradisional Amerika Selatan. Sedangkan dinding putih dan dinding kaca adalah unsur kekinian. Sangat menarik untuk ditiru.
Dengan pandangan sekilas kita bisa melihat bahwa rumah dua lantai ini menampilkan fasad tradisional. Bentuk, penggunaan material kayu dan jalan setapak batu yang membelah halaman memperkuat hipotesis ini. Lantai atas dicat warna hijau turqoise merupakan sentuhan modern di rumah ini.
Gaya rumah Minas Gerais ini pernah menjadi tren di masa lalu. Mungkin masih tersisa jejaknya di kota tempat tinggal Anda. Seluruh dinding rumah bercat putih dan bagian atapnya sedikit klasik. Agar rumah tampak modern, ditambahkan beberapa jendela kaca, ada juga dinding pembatas balkon yang terbuat dari kaca.
Sama seperti contoh di atas, arsitektur rumah di Sao Paolo ini juga klasik. Warna dinding coklat susu memang menarik perhatian. Namun bentuk pintu dan jendela juga menonjolkan modernitas. Kesan modern juga kuat berkat jendela kaca besar di sudut rumah.
Di kota saya, gaya arsitektur seperti ini banyak digunakan di rumah-rumah yang dibangun tahun 1980-an. Ciri khasnya adalah atap pelana yang tinggi. Kadang ada salah satu dinding yang berhias atau dilapisi batu, persis seperti contoh ini. Untuk menghindari kesan kuno, pintu menggunakan model terbaru. Demikian juga jendela kaca di lantai dua.
Jika Anda menghabiskan masa kecil di era kejayaan TVRI, pasti masih ingat sama telenovela 'Little Missy' yang diputar setiap hari Minggu. Nah di film itu dikisahkan beberapa tokohnya adalah orang kaya dan rumahnya besar-besar. Persis seperti rumah dalam contoh ini. Dinding depan bagian dalam dicat merah agar rumah tidak tampak jadul.
Kayu biasa digunakan di rumah-rumah pedesaan. Kesan natural inilah yang hendak ditimbulkan saat material kayu diterapkan pada fasad rumah. Teralis besi di balkon dan jendela berfungsi sebagai pengaman, mungkin ada anak kecil tinggal di rumah ini. Teralis diatur sedemikian rupa agar searah dengan alur horizontal pada kayu, dan berwarna sama dengan pintu dan kusen jendela.
Lihat variasi pengaman balkon lainnya di:
Rumah berfasad putih telah didirikan masyarakat di beberapa tempat sejak berabad silam. Agar rumah tak terkesan biasa-biasa saja dari luar, dinding di bagian tengah dilapisi dengan bebatuan berwarna senada. Solusi yang sangat cerdas!
Tak diragukan lagi, fasad rumah ini benar-benar modern. Lalu di manakah sentuhan masa lalunya? Material kayu yang menutup sebagian besar fasad rumah, itulah sentuhan masa lalu di rumah ini. Jalan setapak membelah halaman juga umum digunakan di rumah jaman dulu. Rumah modern ini juga menerapkannya, namun dengan cara yang berbeda.
Elemen dan material klasik seperti batu bata, kayu, dan beron digunakan untuk membangun fasad rumah ini. Bahan-bahan lama digunakan dengan cara berbeda untuk menghasilkan fasad rumah yang modern dan kontemporer.
Kalau rumah dengan gaya seperti ini pernah menjadi tren pada akhir 80-an dan awal 90-an. Apakah Anda masih ingat? Efek modern dimunculkan melalui distribusi atau pembagian ruangan yang ada di area depan rumah.
Sekali lagi kesan modern ditampilkan melalui penggunaan material fasad rumah. Warna putih melambangkan kedamaian dan kemurnian, sebuah sentuhan tradisional Amerika Selatan (dan juga di seluruh dunia). Sedangkan kesan modern tampak pada bentuk kubus pada rumah lantai atas dan bawah.
Rumah di daerah tropis memang sebaiknya mempunyai banyak jendela agar temperatur di dalam rumah tetap sejuk di tengah suhu udara yang hangat. Warna dan pilar gaya lama tampak serasi dengan jendela kaca dan dinding berlapis batu.